Home » » Pesawat Hawk 200 TNI AU Jatuh di Riau

Pesawat Hawk 200 TNI AU Jatuh di Riau


Hawk jatuh di Riau
Lokasi kejadian jatuhnya pesawat Hawk di Riau
(Foto: Diupload Erick di Twitter dengan akun @erickriboo)
Sebuah pesawat tempur milik TNI AU jenis Hawk 200 dengan nomor registrasi TT0212 jatuh di desa Pasir Putih, kecamatan Pandau, kabupaten Kampar, Riau sekitar pukul 09.46 WIB, Selasa, 16 Oktober 2012. Pesawat dengan nomor register TT 0212 ini jatuh saat tengah melakukan latihan dan patroli.

Pesawat Hawk yang merupakan buatan British Aerospace, Inggris tahun 1980 tersebut, jatuh di sebuah lahan kosong di permukiman warga dan tidak menimbulkan korban jiwa. Letnan Satu Reza Yori Praseyto yang menerbangkan Hawk ini juga selamat karena menggunakan injection seat atau kursi pelontar. - Indonesia memiliki sekitar 34 pesawat Hawk jenis ini.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab kecelakaan tersebut, dan akan diselidiki oleh tim dari Mabes AU yang dipimpin oleh Kepala Dinas Keselamatan Terbang dan kerja, yang berangkat pagi tadi. Beberapa saat setelah kejadian, lokasi kecelakaan dijaga ketat. Sedikitnya empat pemadam kebakaran yang berusaha memadamkan api dari pesawat itu. Masyarakat dilarang mendekat karena dikhawatirkan akan terjadi ledakan.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjend TNI Hartin Asrind, mengatakan, dugaan sementara pesawat Hawk 200 jatuh di Pekanbaru, Riau, karena mengalami kerusakan mesin. Pesawat tersebut sedang latihan terbang dan dalam kondisi layak mengudara..
 
"Kapuspen TNI AU sudah memberikan laporan, pesawat itu terbang dalam rangka latihan. Tapi, tiba-tiba mesinnya rusak dan jatuh," kata Astrin, di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa, 16 Oktober 2012.

Asrin mengatakan, laporan mengenai kerusakan mesin diperoleh dari keterangan pilot pesawat Letnan Dua Reza Yori Prasetyo. "Keterangan yang diperoleh dari Reza selanjutnya akan ditindaklanjuti tim investigasi di lapangan," tambahnya.

Dia menambahkan, pesawat dengan registrasi TT 0212 itu termasuk sudah tua. “Kondisi pesawat itu sudah lama. TNI AU selalu mengadakan pengecekan terhadap pesawat-pesawatnya. Pesawat itu buatan 1980-an,” sebut Hartin. Dia memastikan, pesawat sudah menjalani serangkaian proses pemeriksaan sehingga dinyatakan layak terbang.

Asrin menjelaskan, terkait jatuhnya pesawat bisa disebabkan berbagai faktor, seperti kerusakan mesin, cuaca, dan kesalahan manusia. Tiga faktor itu akan dicocokkan lagi dengan keterangan pilot pesawat melalui investigasi internal TNI AU.
TEMPO / BBC / OKEZONE
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar